Thursday 25 August 2016

Mengapa Isuzu mu-X Masih Doyan Mesin Lawas

Meski Isuzu sudah punya mesin baru 1.900 cc Blue Power pada mu-X, tapi PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) justru bertahan dengan mesin 4-JK1-TC 2.5L yang kini dilengkapi Variable Geometry System (VGS). Padahal, secara efisiensi dan tenaga, mesin berkapasitas lebih kecil itu justru lebih baik.



IAMI, menurut Direktur Pemasaran Joen Boediputra, dalam peluncuran mu-X dan D-Max facelift di Senayan Golf, Jakarta, Senin (8/8/2016), punya beberapa pertimbangan yang harus ditimang untuk merilis mesin baru itu pada mu-X facelift.

Pertimbangan pertama, bahwa konsumen di Indonesia harus diedukasi lagi tentang mesin berkapasitas lebih kecil.

”Meski 1.900 cc, tapi tenaganya berlipat-lipat dan lebih baik dibandingkan dengan model saat ini. Namun ada sebagian orang yang menganggap, cc kecil harga harusnya lebih murah, bukan malah lebih mahal,” kata Joen.

Alasan kedua, pabrik Isuzu di Thailand masih berusaha memenuhi pasar domestik yang di luar dugaan banyak permintaan. Seharusnya, rencana awal, setelah pasar domestik Thailand tercukupi, Isuzu akan mengirimkan mu-X bermesin baru ke Timur Tengah.

”Planning-nya semester dua mulai ke Timur Tengah. Tapi itu pun akan delay, bisa ditunda sampai tahun depan. Indonesia, paling cepat, berbarengan dengan pengiriman ke Timur Tengah,” ucap Joen.

Solar
Hal lain yang cukup mendasar, menurut Edy J Oekasah, Direktur Pengembangan Produk LCV IAMI, di kesempatan yang sama, mengatakan bahwa tidak bisa dimungkiri, mesin baru harus disesuaikan dengan kondisi solar sekaligus regulasi Euro2 di Indonesia.

”Ini bukan pembenaran, tapi kita tidak bisa sangkal, tak mungkin memaksa orang selalu minum Pertadex. Untuk itu, ada penambahan cost untuk membuat mesin bisa sesuai dengan Euro II,” kata Edy.

Mesin baru mu-X memang tokcer. Meski lebih kecil 600 cc, tenaga dan torsinya meningkat signifikan. Mesin itu juga diklaim lebih ringan 20 persen dibandingkan mesin 2.500 cc.

No comments:

Post a Comment